Fakfak – Pemerintah Kabupaten Fakfak bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke gudang Bulog Kabupaten Fakfak, Papua Baarat, Kamis (29/2/2024) siang.

Sidag dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Fakfak, Arif H. Rumagesan, Asisten Perikonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Kabupaten Fakfak, Arobi Hindom.

Forkopimda diantaranya, Kapolres Fakfak AKBP. Hendriyana, SE, M.H dan Dandim 1803/Fakfak Letkol Inf. Tri Handoko Wicaksono, turut hadir Kepala Dinas Pertanian, Muhammad Soleh, Sekretaris Dinas Perindag, Siti Thohirah Uswanas.

Dihadapan Pemerintah Kabupaten Fakfak dan Forkopimda, Kepala Cabang Perum Bulog Fakfak, Muhammad Wahyudin mengungkapkan, dari hasil survei di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Fakfak harga beras Premium yang awalnya Rp17 ribu per kilogram naik menjadi Rp18 ribu per kilogram.

“Kenaikan ini menurut kami sangat wajar, karena di daerah produsen dan sentra produksi di Indonesia seperti Sulsel (Sulawesi Selatan), Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat belum adanya panen raya,” ujar Wahyudin.

Hal ini, kata Wahyudin mengakibatkan suplai dari daerah produsen masih sangat sedikit. Untuk itu ia infokan harga gabah petani di daerah produsen sekarang di kisaran Rp8 ribu per kilogram.

“Sederhananya harga gabah itu semakin tinggi harga, semakin tinggi harga beras juga. Untuk Kabupaten Fakfak, saya menilai masih wajar dan prediksi di akhir Maret dan awal April 2024 ini sudah mulai ada penurunan harga, karena sudah mulai panen,” kata Wahyudin.

Untuk itu, Kepala Cabang Bulog Wahyudin menghimbau masyarakat jangan terlalu khawatir terhadap kenaikan beras dan pihaknya perpanjangan tangan dari pemerintah sudah ada program dari pusat, yaitu bantuan pangan.

“Bantuan pangan untuk Kabupaten Fakfak per bulannya 120 ton untuk 1.200 kk (kepala keluarg) dan mulai di salurkan dari bulan Februari 2024 dan akan berlanjut sampai bulan Juni 2024 mendatang,” ungkapnya.

Ada kegiatan lainnya, sambung Wahyudin, yakni kegiatan Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di lakukan rutin setiap hari dengan memasok kmasan 5 kilogram maupun 50 kilogram ke agen-agen Bulog di Pasar Tradisional dan Toko-toko yang sudah bermitra dengan Bulog.

“Harapannya dengan adanya program dari pemerintah yaitu bantuan pangan dan SPHP akan menurunkan harga beras di tingkat konsumen dan untuk ketersediaan stok kami jamin sampai bulan Mei 2024 aman dan Stok sekarang 800 ton untuk tiga bulan kedepan dan akan ada tambahan sekitar 500 ton di pertengahan Maret 2024 dari Makassar,” jelasnya.

“Untuk itu kami harapkan tidak ada simpang siur terhadap harga beras, Insyah Allah sebelum Ramadhan atau Idul Fitri, harga akan kembali normal seperti biasanya,” tambahnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Fakfak, Muhammad Soleh menambahkan, gerakan pangan murah yang diinisiasi oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo untuk menekan harga beras naik di daerah-daerah.

“Sesungguhnya ini (SPHP) di pasaran kisaran harga Rp17 ribu lebih per kilogram, tetapi hanya di jual Rp11.800 per kilogram, itu berarti ada subsidi pemerintah pusat Rp2 ribu per kilogramnya,” ujar Soleh.

Itu menurut Soleh, bentuk kepedulian Pemerintah kepada warga negara untuk menekan harga yang saat ini beredar bahwa, harga beras mengalami kenaikan.

“Sebelumnya untuk beras medium dari Rp11 ribu ke Rp13 ribu per kilogram, tetapi ini pemerintah pusat sudah alokasikan beras untuk operasi pasar menjelang puasa Ramadhan untuk harga kisaran Rp11.800 per kilogram, itu berarti pemerintah sudah berupaya kepada masyarakatnya dengan subsidi Rp2 ribu per kilogram. Saya kira itu terkait dengan gerakan pangan murah yang akan dilakukan menjelang puasan nanti,” jelasnya. (pr)