Fakfak – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Fakfak Provinsi Papua Barat segera bertemu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) meminta penambahan kuota formasi CPNS 2024 khusus Orang Asli Papua (OAP) khususnya orang asli Fakfak.
Hal ini merupakan hasil kesepakatan dalam rapat (ratas) dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Fakfak, Drs. E.C Sulaiman Uswanas, M.Si di ruang rapat lantai 3 Kantor Pemda Fakfak Kamis (12/12/2024) siang kemarin.

Dalam ratas yang dihadiri Forkopimda dan para Asisten Setda itu membahas persoalan CPNS Formasi 2024 dan menghasilkan poin-poin kesepakatan penting, diantaranya potensi penambahan kuota formasi CPNS 2024 khusus Orang Asli Papua (OAP) dan sepakat terkait pemberian sosialisasi dan pemahaman dari BKPSDM Fakfak kepada masyarakat soal perengkingan kelulusan.
“Dari persoalan yang ada, kita tetap melihat dan menaruh perhatian penting kaitannya dengan kesempatan bagi anak-anak Orang Asli Papua (OAP) dalam penerimaan CPNS 2024,” ujar Sekda Sulaiman Uswanas.
Pihaknya juga bersepakat akan dibuatkan surat dan pembentukan tim yang akan diberangkatkan ke Jakarta Senin 16 Desember 2024 untuk bertemu dengan Menpan RB terkait formasi OAP apakah perlu ada penambahan atau tidak.


“Saya mohon dukungan doa agar perjuangan kita ini berhasil karena ini bagian dari aspirasi masyarakat yang kita sama-sama perjuangkan,” pintanya.
Diketaui sebelumnya, warga Kabupaten Fakfak, Papua Barat, melakukan aksi protes memblokade jalan dan memutus aliran air bersih ke Kota Fakfak. Senin 9 Desember 2024.
Langkah tegas ini sebagai bentuk protes terhadap dugaan adanya peserta tes CPNS) 2024 yang bukan Orang Asli Papua (OAP) namun diluluskan dalam kategori OAP pada Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
Diantaranya warga di Kampung Air Besar Fakfak memalang saluran pipa utama yang menjadi sumber distribusi air ke seluruh wilayah kota. Protes ini bermula dari hasil SKD CPNS 2024 yang diumumkan beberapa waktu lalu.
Warga mendapati indikasi bahwa sejumlah nama yang lolos tes dan masuk dalam kategori OAP sebenarnya bukan merupakan Orang Asli Papua. Hal ini memicu kekecewaan, terutama bagi masyarakat yang menginginkan anak-anak asli Fakfak mendapatkan prioritas dalam tes CPNS.
“Kami telah bersepakat, baik itu tokoh adat, masyarakat, maupun tokoh agama, bahwa anak-anak asli Fakfak harus lolos ke tahap Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS 2024,” ujar Kepala Kampung Kanantara, Ones Yusuf Komber.
Tuntutan Warga 1) Pemerintah memastikan seleksi CPNS dilakukan secara adil, khususnya untuk kategori OAP. 2) Verifikasi ulang terhadap daftar peserta yang lolos dalam kategori OAP. 3) Prioritas diberikan kepada anak-anak asli Fakfak untuk melanjutkan ke tahap SKB.
Pemutusan aliran air dan pemblokiran jalan telah mengganggu aktivitas masyarakat di Kota Fakfak. Pihak pemerintah setempat diharapkan segera mengambil langkah penyelesaian untuk meredam situasi dan menjamin proses seleksi CPNS yang transparan serta akuntabel. (pr)
Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di:
Tinggalkan Balasan