Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Inpex Masela Ltd., anak perusahaan Inpex Corporation, menghadiri pertemuan strategis dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku.

Pertemuan dalam rangka memperkuat langkah pengembangan Proyek Lapangan Gas Abadi Masela berlangsung di Ruang Rapat Kantor Perwakilan Pemprov Maluku, Kebon Kacang, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Oktober 2024.

Pertemuan ini membahas perkembangan proyek LNG Abadi Masela, dipimpin Plh. Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku Suryadi Sabirin mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Maluku Sadali Ie, dihadiri antara lain Pj Bupati Kepulauan Tanimbar  Alawiyah Alaydrus beserta jajaran.

Diketahui, sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dari sektor energi, proyek Abadi Masela berperan penting dalam mewujudkan cita-cita ketahanan energi untuk Indonesia dengan menyediakan energi yang bersih.

Kapasitas produksi di blok ini diestimasikan mencapai 9,5 juta MTPA (metrik ton per tahun) Gas Alam Cair (LNG), 150 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) gas pipa, dan sekitar 35.000 BCPD (Barel kondensat per hari).

Kepala Divisi Formalitas SKK Migas, George N.M. Simanjuntak yang hadir mewakili Kepala SKK Migas menyebut proyek Abadi Masela akan menjadi salah satu tulang punggung untuk mencapai target peningkatan produksi minyak dan gas yang telah ditetapkan pemerintah.

Proyek ini diestimasikan akan  berkontribusi dalam mencapai target long term plan (LTP)  yaitu minyak produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).

Karena itu, George menekankan pentingnya peningkatan kolaborasi dan sinergi antar seluruh pemangku kepentingan agar proyek ini bisa diselesaikan sesuai target.

Menurutnya, saat ini Inpex tengah mempersiapkan pekerjaan survei detil (Front End Engineering Design/FEED), menyelesaikan proses AMDAL, serta melakukan survei dan kajian penting untuk keperluan pelepasan kawasan hutan dan pembangunan kilang onshore LNG di Tanimbar.

“Kami dengan KKKS Inpex Masela, LTD., sebagai operator, menyampaikan terima kasih atas dukungan-dukungan yang telah diberikan oleh Pemprov Maluku serta Pemda KKT dan MBD dalam mendukung pengembangan proyek ini,” ucapnya.

“SKK Migas memastikan bahwa Inpex saat ini sedang bekerja secara konsisten untuk berupaya mempercepat pengembangan Proyek LNG Masela. “Kami harapkan dukungan-dukungan yang selama ini diberikan dapat terus berlanjut,” tambahnya.

Vice President Corporate Services – Inpex Masela Ltd., Henry Banjarnahor memaparkan, dari sisi teknis, saat ini Inpex tengah melakukan survey G&G. Status saat ini sedang mempersiapkan pekerjaan FEED.

Disampaikan juga bahwa Inpex saat ini juga mengaplikasikan teknologi CCS sejak awal produksi, dimana komponen CCS akan menjadi elemen penting dalam mendukung upaya mencapai tujuan zero emisi CO2 Indonesia pada tahun 2060.

Sementara dari sisi non teknis, disampaikan bahwa dokumen Amdal telah diselesaikan dan menunggu persetujuan dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), sehimgga diharapkan ada kordinasi dari pihak pihak terkait, baik dari pusat maupun daerah.

“Dengan pertemuan pertemuan semacam ini kami berharap dapat melakukan “sharing progress”,” ujarnya.

Plh. Sekda Maluku Suryadi Sabirin, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya pertemuan ini. “SKK Migas dan Inpex telah membuka diri kepada Pemprov Maluku, dan sudah menjelaskan perkembangan dari proyek Masela,” akunya.

Berbagai tantangan yang ada, tambah Suryadi, akan dikerjakan dan diselesaikan bersama sama, baik dari pusat maupun daerah. “Sudah sepatutnya kita mendukung Proyek Strategis Nasional ini dan menjadikan sebagai prioritas pekerjaan kita”, ujarnya.

TENTANG INPEX

Inpex Corporation adalah perusahaan eksplorasi dan produksi (E&P) terbesar di Jepang, dan saat ini telah terlibat dalam proyek-proyek di berbagai benua, termasuk pada Proyek LNG Ichthys di Australia sebagai operator.

Dengan benar-benar membuat bisnis minyak dan gasnya lebih bersih sambil memperluas 5 (lima) area bisnis nol bersihnya, Inpex bertujuan untuk menyediakan pasokan energi yang stabil dari sumber energi yang bersih dan beragam termasuk minyak, gas alam, hidrogen, dan energi terbarukan sebagai pelopor dalam transformasi energi. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://www.inpex.co.jp/english/index.html.

TENTANG LAPANGAN GAS ABADI WK MASELA

Lapangan Gas Abadi di WK Masela yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional tersebut berada sekitar 180 Km lepas pantai Pulau Yamdena di Laut Arafura dengan kedalaman laut 400-800 meter.

Masa berlaku Production Sharing Contract (PSC) adalah dari tahun 1998 hingga 2055. Lapangan dengan cadangan gas terbesar di Indonesia ini direncanakan akan menghasilkan 9.5 Million Metric Tonnes per Annum (MTPA) LNG, 150 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) gas pipa, dan 35,000 barrel/day kondensat.

Konsep pengembangan lapangan green field yang kompleks mencakup pengeboran dan system produksi bawah laut, Floating Production Storage and Offloading (FPSO), pipa gas ekspor sepanjang kurang lebih 175km dan onshore LNG plant.

Blok Masela direncanakan akan menghasilkan clean LNG melalui penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) untuk mendukung program Pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung keberlanjutan pada era transisi energi. (pr)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: