Manokwari – Pembahasan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Papua Barat bukan hanya sekadar pertemuan teknis, tetapi juga merupakan langkah besar dalam membangun masa depan Papua Barat yang lebih baik.

RTRW ini dianggap sebagai cermin dari visi besar pembangunan provinsi, yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga menghormati nilai-nilai budaya, melestarikan keanekaragaman hayati, serta memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

Itu disampaikan Pj Gubernur, Ali Bahan Temongmere melalui Asisten Bidang Pemerintahan, Kesejahteraan Rakyat, dan Otonomi Khusus Papua Barat, Drs. Syors Alberth Ortisanz Marani, M.Si membuka acara Pembahasan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Papua Barat, di Hotel Aston, Kamis (5/12/2024).

‘Ini adalah cermin desain kita untuk membangun Papua Barat yang lebih baik. Kami ingin menciptakan tata ruang yang tidak hanya mendukung ekonomi, tetapi juga melestarikan alam dan budaya, serta memberi manfaat langsung kepada masyarakat,'” ujarnya.

Menurutnya, Papua Barat memiliki tanggung jawab besar menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan.

“Hal ini penting agar pembangunan yang dilakukan tidak hanya bermanfaat dalam jangka pendek, tetapi juga berkelanjutan untuk generasi mendatang,” kata Syors Alberth Ortisanz.

Dikatakannya, dalam UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020 dan PP Nomor 21 Tahun 2021 tentang pelanggaran tata ruang, Papua Barat menghadapi tantangan besar dalam pembangunan, seperti masalah investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan.

“Oleh karena itu, peran RTRW dalam mengatur dan mengelola pergeseran penataan ruang sangat krusial,” imbuhnya.

Ditambahkannyya, perlu dilakukan revisi terhadap RTRW Papua Barat, yang mencakup penyempurnaan struktur ruang untuk mengatasi tantangan di kawasan perkotaan, pedesaan, dan wilayah adat.

 “Revisi ini diharapkan dapat menciptakan struktur ruang yang lebih baik dan memadai untuk pertumbuhan wilayah secara keseluruhan,”   harapnya.

Asisten Bidang Pemerintahan ini juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dokumen RTRW Papua Barat.

“Saya mengapresiasi kerja keras semua pihak, mulai dari instansi teknis hingga masyarakat, yang telah berkontribusi dalam proses penyusunan RTRW ini,” ujar Marani.

Adanya revisi RTRW, diharapkan Papua Barat dapat terus berkembang sebagai provinsi yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan, tanpa mengorbankan kekayaan alam dan budaya yang menjadi ciri khasnya. (yw/pr)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: