SBB – Konsentrasi masa antar dua Desa mengakibatkan jalur utama menjadi terhambat. Aksi ini terjadi akibat salah paham sehingga menimbulkan penganiayaan terhadap seorang warga Desa Hatusua, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Mendengar hal tersebut, Kapolres Seram Bagian Barat (SBB), AKBP Dennie Andreas Dharmawan, S.I.K., turun langsung ke lokasi TKP untuk memastikan jika situasi benar-benar, aman dan damai, termasuk di wilayah Kecamatan Kairatu.
Menurut Kapolres, insiden yang terjadi antara warga Desa Waipirit dan Desa Hatusua, merupakan salah paham antar kedua kelompok warga.
“Untuk situasi kamtibmas di Kabupaten SBB, sampai sore ini, aman terkendali, peristiwa yang terjadi antara warga Desa Waipirit dan Hatusua itu, akibat salah paham dan merupakan kriminal murni,”kata Kapolres kepada media di Mapolres SBB, Kamis (26/12/2024).
Kapolres juga mengatakan, kesalahpahaman antara kedua warga itu mengakibatkan aksi blokade jalan. Hanya saja tidak berlangsung lama.


“Ada salah paham antara sekelompok pemuda Waipirit dan Hatusua, hingga mengakibatkan aksi penganiayaan terhadap seorang warga Hatusua, kemudian terjadi aksi pengrusakan dan berujung pada blokade jalan, namun sudah kita selesaikan, sehingga situasi aman terkendali dan arus lalu lintas juga sudah normal kembali,” jelas Kapolres.
Ia juga menyebutkan, jika terduga pelaku penganiayaan terhadap BP alias Beni warga Desa Hatusua, kini sudah diamankan oleh Polsek Kairatu.
“Untuk terduga pelaku penganiayaan telah di amankan di Polsek Kairatu, dan terduga pelaku penganiayaan ON alis Oni ONI (25) Tahun adalah warga Desa Waipirit,” beber Kapolres.
Orang nomor satu di Polres SBB ini mengaku, pihaknya telah melakukan kordinasi dengan Kepala Desa Waipirit dan Kepala Desa Hatusua bahwa kedua desa menginginkan untuk penyelesaian secara kekeluargaan.
“Telah dilakukan koordinasi dengan pak Penjabat Bupati SBB bahwa akan di lakukan ganti rugi terhadap kerugian akibat konsentrasi masa antara Desa Hatusua dan Desa Waipirit dan akan dilanjutkan dengan agenda pertemuan sore ini, untuk mendata kerugian akibat kejadian tersebut,” ujar Kapolres.
Perwira dengan dua melati dipundaknya ini menambahkan, untuk mengantisipasi aksi susulan, pihaknya telah menempatkan personil di perbatasan kedua desa.
“Kita telah menempatkan pos sekat sementara oleh personil Polres SBB, Polsek Kairatu dan Personil TNI Koramil 1513 -03 Kairatu,”ujar Kapolres.
Untuk itu, Kapolres mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan segala bentuk informasi yang tidak benar. Tidak hanya itu Kapolres juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga situasi dan kondisi keamanan di kabupaten SBB.
“Mari kita jaga situasi dan kondisi keamanan dengan selalu merawat hubungan kekeluargaan ini, apalagi ini masih dalam momentum perayaan Natal untuk itu, marilah kita bawa sukacita dan damai Natal ini, agar SBB tetap aman dan damai,” tutup Kapolres. (gk/pr)
Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di:
Tinggalkan Balasan