Ambon – Seorang siswa SMP berinisial MSAT (14) menjadi korban penganiayaan oleh orang tak dikenal (OTK) di Kota Ambon, Maluku. Insiden ini bermula dari kesalahpahaman saat teman korban meneriakkan kata ‘anjing’ ketika melihat seekor anjing menyeberang jalan.

Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Yoga Putra Prima Setya, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut penganiayaan terhadap korban terjadi pada Rabu (2/4/2025) sekitar pukul 01.30 WIT di Jalan Diponegoro, Kecamatan Sirimau.

“Telah terjadi kasus penganiayaan terhadap seorang pelajar yang dilakukan OTK,” ujar AKBP Yoga kepada wartawan.

Berdasarkan keterangan polisi, korban MSAT saat itu tengah berboncengan dengan rekannya, AT (14). Saat melintas di Jalan Ahmad Yani, mereka melihat seekor anjing yang hampir tertabrak oleh pengendara lain. Secara refleks, AT berteriak, “Awas ada anjing!” sebelum mereka melanjutkan perjalanan menuju Jalan Diponegoro.

Namun, teriakan tersebut rupanya memicu amarah lima OTK yang sedang nongkrong di depan sebuah swalayan. Mereka menuduh korban dan temannya mengarahkan kata ‘anjing’ kepada mereka. Kelompok OTK itu lantas mengejar korban dan AT dengan menggunakan tiga sepeda motor.

Setibanya di Jalan Diponegoro, korban dan rekannya dihentikan oleh para pelaku. Salah seorang OTK kemudian melayangkan pukulan ke arah wajah MSAT, mengenai mata kanannya hingga mengalami luka robek dan memar.

Beruntung, warga sekitar yang melihat kejadian itu segera turun tangan untuk melerai aksi kekerasan tersebut. Korban pun langsung melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polresta Pulau Ambon.

Menindaklanjuti laporan korban, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan lebih lanjut. AKBP Yoga menyebut personel Satintelkam dan Satreskrim akan memeriksa rekaman CCTV dari swalayan dan tempat karaoke di sekitar lokasi kejadian guna mengidentifikasi para pelaku.

“Kami sudah mengantongi laporan dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kami akan melihat rekaman CCTV guna memastikan identitas para pelaku penganiayaan,” jelasnya.

Hingga saat ini, polisi masih memburu lima OTK tersebut dan mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini agar segera melapor ke pihak berwajib. (detik.com/pr)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: