Fakfak – Upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia berlangsung hikmah di Stadion 16 November Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, Sabtu (17/8/2024) pagi.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Bupati Fakfal, Untung Tmasil, S.Sos, M.Si, sedangkan komandan upacara IPDA M. Qasim Hamidi, B.NT adalah lulusan Sekolah Inspektur Polisi Tahun 2021 yang saat ini bertugas sebagai Kasi Keu Polres Fakfak.

Pembacaan Teks Proklamasi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Fakfak, Samaun Hegemur, S.E. M.AP.

Pasukan pengibar Sang Merah Putih yang bertugas pada pengibaran penaikan sang merah putih merupakan siswa-siswi terbaik kelas 11 dari SMA dan SMK se Kabupaten Fakfak yang telah melalui proses seleksi dan proses latihan mulai dari tanggal 22 Juli hingga 16 Agustus 2024.

Yang menarik, Anggota Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) membentuk formasi “BUSUR PANAH” yang merupakan alat perang di tanah Papua.

Suasana hikmah terasa saat derap langkah Paskibraka yang dipimpin oleh Komandan Kompi IPDA Aan Sumarwan adalah lulusan sekolah Inspektur Polisi tahun 2023 saat ini bertugas sebagai Kanit Regident Sat Lantas Polres Fakfak.

Perlahan-lahan dan pasti Riyanti Hindom Rumadaul siswi kelas 11 SMA Negeri 1 Fakfak, membawa baki bendera merah putih melangkah melewati tribun untuk menerima bendera merah putih dari Bupati Fakfak Untung Tamsil, S.Sos, M.Si sebagai Inspektur Upacara.

Riyanti Hindom Rumadaul merupakan anak pertama dari seorang honorer dan pasangan suami istri Bernhard Hindom, dan Habiba Rumadaul bergerak bergabung dengan Pasukan pengibar bendera yang dibagi dalam 3 pasukan, yaitu pasukan 17 yang bertugas sebagai pengiring, pasukan 8 sebagai pembawa dan pengibar bendera merah putih serta pasukan 45 yang bertugas sebagai pengawal pasukan.

Dengan derap langkah Riyanti Hindom Rumadaul membawa bendera merah putih menuju tiang bendera dan menyerahkan kepada Jance Sebastian Kabes siswa kelas 11 SMA Negeri 1 Fakfak, lahir di Fakfak pada tanggal 2 Juni 2008, merupakan anak pertama dari seorang anggota Polri dan pasangan suami istri AIPDA Wilson Kabes dan Anance Maitimu.

Kemudian bendera merah putih dibentangkan oleh Muhammad Afio Hamidi siswa kelas 11 Madrasah Aliyah Negeri Fakfak, lahir di Fakfak pada tanggal 26 Agustus 2008, merupakan anak pertama dari seorang anggota Polri dan pasangan suami istri IPDA Muhammad Qasyim Hamidi, B.NT dan Nurhayati Wairoy S.Pd.

Sedangkan penggerak Sang Merah Putih, Pangeran Fitrah Addzuchry Iba siswa kelas 11 SMK Yapis Fakfak lahir di Fakfak pada tanggal 30 september 2008, merupakan anak pertama dari seorang PNS dari pasangan suami istri Atarai Iba, SE. .M.M dan Riani Andika Tukuwain, S.Hi.

Pasukan pengibar bendera merah putih dibawa binaan Kapolres Fakfak AKBP. Hendriyana, S.E, M.H sebagai penanggung jawab dan Wakapolres Fakfak Kompol Indro Rizkiadi, S.I.K sebagai wakil penanggung jawab.

Sebagai Ketua Program pembentukan Paskibra, Drs EC. Sulaiman Uswanas, M.Si. Penyelenggara latihan Paskibra bekerja sama dengan Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Fakfak, Lina Suryani Uswanas, S.H, MM, Fasilitator Kabid Ideologi Wawasan Kebangsaan, Muhamad Taufiq, S.IP, M.Si.

Selaku Koordinator pelatih Kompol Henderjeta Hermelina Yassu, S.H dan Pelatih IPTU Paulus Menga, SE, BRIPKA Syurman Lamarunga, Briptu Asynur Ridwan Gerina, S.H, BRIPTU Fidgal Septian Metharua, S.H, BRIPDA Ninda Andini Arista Sugma Madonsa.

Perlu kita ketahui bersama bahwa upacara bendera dalam rangka memperingati HUT RI Ke 79 di Kabupaten Fakfak 17 Agustus 2024 menggunakan Duplikat Bendera Pusaka Merah Putih Republik Indonesia yang di distribusikan secara serentak ke seluruh provinsi, walikota, dan kabupaten se Indonesia oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila di Jakarta yang diterima oleh Wakil Bupati Fakfak pada tanggal 7 Agustus 2024.

Bupati Untung Tamsil membacakan amanat tertulis Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, bahwa sepuluh tahun bukanlah waktu yang cukup panjang untuk mengurai semua permasalahan bangsa.

“Saya sangat menyadari bahwa sebagai pribadi yang jauh dari kata sempurna, sebagai insan yang tumbuh dalam segala keterbatasan, dan sebagai manusia yang jauh dari kata istimewa, sangat mungkin ada yang luput dari pandangan saya. Sangat mungkin ada celah dari langkah-langkah yang saya ambil. Dan, sangat mungkin banyak kealpaan dalam diri saya,” kata Presiden Jokowi.

Oleh sebab itu, di penghujung masa jabatan ini, Presiden Jokowi menyampaikan suara nurani terdalam kepada seluruh rakyat Indonesia, tidak terkecuali satu pun.

“Saya dan Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami mohon maaf. Kami mohon maaf. Ini adalah yang terbaik, yang bisa kami upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa dan negara Indonesia,” ujarnya.

Presiden akui hasil di capai pada saat ini belum sepenuhnya tuntas mencapai hasil akhir, belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dan keinginan rakyat Indonesia.

“Namun, saya yakin dan percaya dengan persatuan dan kerja sama kita, dengan keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045,” jelasnya.

Di akhir amanatnya, Presiden Jokowi menyampaikan kepada Presiden Terpilih, Jendral TNI (Purn.) Prabowo Subianto, tahun depan akan menyampaikan pidato kenegaraan.

“Nanti, pada tanggal 20 Oktober 2024, izinkan saya menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan ini kepada bapak Prabowo Subianto. Izinkan saya juga menyerahkan semua harapan dan cita-cita masyarakat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dari pinggiran, dari daerah terluar, dari desa, dan dari pusat-pusat kota kepada Bapak,” kata Jokowi.

“Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa memberikan petunjuk dan kemudahan bagi bangsa Indonesia dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto pada pemerintahan periode mendatang,” ucapnya. (pr)