Fakfak – Massa pendukung memadati kampanye terbatas pasangan calon atau paslon nomor urut 1 Untung Tamsil dan Yohana Dina Hindom berjargon UTA’YOH di Jln Ki Hajar Dewantara, Kelurahan Fakfak Utara Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Senin (21/10/2024).
Begitu tiba paslon nomor 1 UTA’YOH bersama rombongan disambut tarian Suku Kamoro hingga duduk di tempat yang telah tersedia.
Sebelum duduk, calon Bupati Untung Tamsil didampingi calon Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom menyapa masa pendukung mengatakan, “Lanjutkan Satu Kali Lagi”
Sejumlah tokoh Politik pendung UTA’YOH sudah menyampaikan orasi Politiknya, diantaranya Ketua Tim Koalisi Fakfak Bersinar (KFB) UTA’YOH, Abdul Gani Ishak Bauw dari Golkar, Sektretaris FB, Abdul Raman dari PBB.
Juga Politisi Gerindra Amir Rumbouw yang juga Ketua Sementara DPRD Fakfak dan Anggota DPR Papua Barat, Clifford Hendrik Ndandarmana dan terakhir ditutup oleh Paslon UTA’YOH.
Selain menyampaikan keberhasilan pembangunan pemerintahan Untung Tamsil dan Yohana Dina Hindom, walaupun efektif dua tahun lebih atau tiga tahun kurang, namun dirasakan msyarakat, diantaranya pendidikan, kesehatan, infrastrktur jaringan Listrik, air bersih dan rumah layak huni.
Untuk melengkapi kekurangan-kekurangan itu, maka para orator politik meminta doa dan dukungan dari masyarakat di Jln Ki Hajar Dewantara Fakfak Utara untuk satu kali lagi kepada Untung Tamsil dan Yohana Dina Hindom sebagai Bupati dan Wakil Bupati Fakfak Periode 2025-2030.
Teriakan para orator tak terhenti, mereka mengajak masyarakat di jln Ki Hajar Dewantara Kelurahan Fakfak Utara pada tanggal 27 November 2024, coblos nomor urut 1 Untung Tamsil dan Yohana Dina Hindom calon Bupati dan Wakil Bupati Fakfak.
“Kami dua (Untung Tamsl-Yohana Dina Hindom) berjanji, Tuhan sayang, bapa, mama, kakak, ade-ade dorang semua, kasih kami dua kesempatan satu kali lagi maka kami akan melanjutkan apa yang menjadi harapan niat katong masyarakat Fakfak,” ujar calon Bupati Fakfak Untung Tamsil dalam orasi politiknya.
Dari sisi pendidikan, sebut Untung Tamsil sudah meletakan dasar perubahan itu, dari sisi sosial budaya kami titip dan lakukan perubahan-perubahan itu.
“Dari sisi kesehatan, kami sudah bangun gedung-gedung Puskesmas yang berlantai dua, itu perubahan, pemberdayaan ekonom, sudah kami siapkan sendi-sendi plafon atau dasar bagaimana kembangkan bantuan modal usaha, sarana prasarana dan lain-lain dari sisi ekonomi,” tuturnya.
Selalnjutnya, sebut Untung Tamsil, dari sisi infrastruktur penerangan dan jaringan komunikasi atau internet, Ia mencontohkan dulu datang ke Kokas.
“Kita datang ke gunung-gunung, Kramomongga, dulu tidak bisa telepon, ,kalau saya ke Rumbati, saya punya maitua orang Rumbati, itu saya datang di bapa raja, duduk pegang hp (hanpdone) cari jaringan untuk telepon, tapi sekarang sudah tidak seperti itu lagi, duduk di dalam rumah di kampung-kampung kaget-kaget telepon sudah babunyi, itulah yang Namanya perubahan yang nyata,” jelasnya. (pr)
Tinggalkan Balasan