Fakfak – Rapat Kerja (Raker) Jemaat GPI Papua Ebenhaezer Fakfak menjadi momen refleksi penting bagi perjalanan gereja dalam melaksanakan tugas pelayanan dan kesaksian.

Dalam sambutan penutupnya, Sekretaris Majelis Pekerja Klasis GPI Papua Fakfak, Pdt. R. Rotasouw, S.Th menyoroti beberapa aspek strategis yang perlu mendapat perhatian lebih, terutama dalam hal konfigurasi pendanaan dan regenerasi kepemimpinan di dalam gereja.

Salah satu poin utama yang disampaikan adalah perlunya keseimbangan antara belanja rutin kelembagaan dan belanja program.

Saat ini, porsi terbesar dari anggaran masih dialokasikan untuk belanja rutin yang bersifat internal, sementara belanja program hanya mencapai sekitar 20 persen.

Padahal, program-program gerejawi merupakan bagian fundamental dalam meningkatkan kualitas kehidupan spiritual umat serta menjadi sarana kesaksian gereja ke luar.

Fenomena ini bukan hanya terjadi di GPI Papua Ebenhaezer Fakfak, tetapi juga umum ditemukan di berbagai lembaga gerejawi.

“Oleh karena itu, diperlukan langkah konkret untuk memastikan bahwa anggaran gereja tidak hanya menopang operasional internal, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi pengembangan iman jemaat dan pelayanan sosial kemasyarakatan,” ujarnya.

Pdt Rotasouw juga menegaskan pentingnya menyiapkan generasi muda untuk melanjutkan kehidupan menggereja.

“Hal ini menjadi perhatian khusus mengingat keberhasilan Persekutuan Pemuda GPI Papua Ebenhaezer sebagai panitia pelaksana Raker tahun ini,” jelasnya.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki potensi besar dalam mengelola dan mengembangkan gereja, asalkan diberikan kesempatan serta bimbingan yang tepat.

Investasi dalam pembinaan generasi muda harus menjadi prioritas, baik melalui program pendidikan rohani, kepemimpinan gerejawi, maupun keterlibatan aktif mereka dalam pelayanan.

Gereja perlu menciptakan ruang bagi kaum muda untuk berkembang, sehingga mereka tidak hanya menjadi penerus, tetapi juga inovator dalam pelayanan gereja di masa depan.

Selain membahas aspek kelembagaan dan program gereja, Raker Jemaat 2025 juga mencerminkan nilai-nilai kasih dan kebersamaan.

Raker ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi dan perencanaan, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan antarjemaat dalam semangat persaudaraan.

Momentum ini mengingatkan bahwa gereja bukan sekadar institusi, tetapi juga komunitas iman yang saling mendukung dalam kasih Kristus.

Dengan semangat kebersamaan yang terjalin, diharapkan setiap keputusan dan kebijakan yang diambil dapat membawa kebaikan bagi seluruh jemaat dan masyarakat sekitar.

Rapat Kerja Jemaat GPI Papua Ebenhaezer Fakfak tahun ini memberikan refleksi penting bagi perkembangan gereja ke depan.

Penyeimbangan anggaran antara belanja rutin dan program menjadi tantangan yang perlu segera diatasi agar gereja dapat menjalankan misinya dengan lebih efektif.

Selain itu, regenerasi kepemimpinan melalui pemberdayaan generasi muda harus menjadi perhatian utama agar gereja terus berkembang dan relevan dengan zaman.

Pada akhirnya, keberhasilan Raker ini bukan hanya diukur dari keputusan yang dihasilkan, tetapi juga dari semangat kasih dan kebersamaan yang tercermin dalam setiap diskusi dan interaksi.

“Semoga gereja terus bertumbuh menjadi terang dan garam bagi dunia,” pintanya. (pr)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: