
Fakfak – Dinas perkebunan (Disbun) Fakfak melakukan sosialisasi ekstensifikasi tanaman pala yang dimulai dengan teknik budidaya, perlindungan tanaman pala hingga perilaku petani di dalam proses pasca panen dengan menghadirkan peserta di Wilayah Distrik Mbahamdandara, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Senin, (9/7/2024).
Kegiatan ini diikuti peserta calon petani calon lahan (CPCL) berjumlah 71 orang yang memenuhi kriteria dan telah dilakukan proses pendataan dan verifikasi lahan untuk dapat langsung di tanam palanya sesuai dengan standart pelayanan yang telah ditentukan.
Tim sosialisasi yang sekaligus sebagai narasumber untuk memberikan materi dan praktek di pimpin oleh Kabid prasarana, sarana dan produksi Perkebunan Petrus A. Triatmodjo, SP, ME langsung berada di Distrik Mbahamdandara dengan membagi Tim menjadi 2 bagian dalam memberikan materi pada CPCL Pala di bagian pesisir Kampung Goras, Goras Selatan dan Darembang sedangkan wilayah gunung di Kampung Wos dan Mbahamdandara.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak, Widhi Asmoro Jati dikonfirmasi media ini membenarkan adanya kegiatan tersebut dan menjelaskan bhawa, sosialisasi itu untuk memperkuat CPCL Pekebun Pala yang masuk dalam program Ekstensifikasi atau perluasan lahan Pala Tahun 2024 di Wilayah Distrik Mbahamdandara.
Ia menyampaikan permohonan maaf, sebenarnya program ini tuntas mengintervensi semua kampung dengan kriteria CPCL yang benar-benar Orang Asli Fakfak (OAP) warga setempat atau bertempat tinggal di kampung tersebut dan memiliki lahan tanam di Distrik Mbahamdandara, namun keterbatasan pembiayaan sehingga ada 2 kampung yakni Kampung Mitimber dan Waremu yang akan masuk program lanjutan tahun berikutnya jika anggaran tersedia.
“Sosialisasi ini benar-benar sangat bermanfaat karena Dinas Perkebunan bertekat memberikan edukasi kepada CPCL bukan saja Teknik cara tanam yang diberlakukan sesuai standart penanaman. Namun bagaimana nantinya, CPCL memiliki bekal pengetahuan secara alamiah mampu mengendalikan tanamannya jika terjadi serangan hama dan penyakit,” ujarnya kepada media ini, Selasa 9 Juli 2024.
Di samping itu juga, kata Widhi memberikan edukasi bagaimana perlakuan kepada tanaman pala di saat berbuah hingga sempurna dilakukan proses pemanenan yang terjamin kualitas dari produksi pala yang bernilai ekonomis ini.
Menurut Widhi, sosialisasi ini sangat penting, karena mengingat Distrik Mbahamdandara terutama di Kampung-kampung Pesisir ini, baru pertama kali memperoleh program ini dan di dorong untuk memanfaatkan lahan menanam pala walaupun kampung ini merupakan kampung nelayan. Sehingga butuh persuasi dan pendampingan ektra dalam mengedukasi agar CPCL yang ada memiliki mindset dan peduli terhadap tanaman investasi yang menjanjikannya.
“Kami sangat berharap mereka sambil nelayan namun juga dapat memanfaatkan lahan sekitar kampung untuk menanam pala sebagai tambahan jaminan investasi masa depan pendapatan keluarga,” pintanya. (pr)











Tinggalkan Balasan