Kaimana – Pemerintah Daerah Kabupaten Kaimana terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan konektivitas dan memperkuat sektor pariwisata.

Salah satu langkah strategis yang sedang diupayakan adalah menghadirkan kembali maskapai nasional, Garuda Indonesia Airways (GIA), di Bandara Utarom, Kaimana.

Inisiatif ini tidak hanya bertujuan membuka akses transportasi yang lebih terjangkau bagi masyarakat, tetapi juga menjadi katalisator dalam mengembangkan potensi wisata unggulan di Papua Barat.

Asisten II Setda Pemkab Kaimana, Deddy Junaidi Ombaier, mengungkapkan bahwa komunikasi intensif antara pemerintah daerah dan pihak Garuda Indonesia terus dilakukan untuk mewujudkan rencana ini.

“Komitmen ini sejalan dengan misi Garuda Indonesia yang mendukung pengembangan pariwisata nasional. Kaimana memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata, dan konektivitas menjadi kunci utama. Kami berharap kerja sama yang pernah terjalin beberapa tahun lalu dapat dihidupkan kembali,” jelas Deddy.

Mengenai rute penerbangan dan jenis pesawat yang akan digunakan, Pemda Kaimana sepenuhnya menyerahkan keputusan kepada otoritas maskapai.

Saat ini, Bandara Utarom masih melayani pesawat berjenis ATR, namun Pemda membuka peluang untuk pendaratan pesawat berbadan lebih besar guna mendukung peningkatan arus wisatawan.

“Jika melihat kondisi saat ini, pesawat ATR memang yang paling ideal. Namun, untuk percepatan sektor pariwisata, kami juga membuka peluang bagi pesawat berbadan lebar. Semua tergantung pada evaluasi dan keputusan dari pihak maskapai,” tambah Deddy.

Kerja sama serupa pernah dilakukan pada masa kepemimpinan Bupati Matias Mairuma, di mana Garuda Indonesia membuka rute Ambon–Kaimana–Nabire–Manokwari menggunakan pesawat ATR 72.

Kehadiran Garuda saat itu berhasil menekan harga tiket pesawat yang semula mencapai Rp3 juta menjadi hanya sekitar Rp700 ribu per orang.

Dengan kembalinya Garuda Indonesia, Pemda Kaimana berharap dapat mengulang kesuksesan tersebut sekaligus menjadi game changer bagi perekonomian, pariwisata, dan mobilitas masyarakat setempat.

“Kami sangat berharap dukungan dari masyarakat Kaimana agar rencana besar ini dapat terwujud. Ini bukan sekadar tentang kehadiran maskapai, melainkan juga tentang masa depan pariwisata dan kesejahteraan warga,” tegas Deddy.

Kaimana memiliki keindahan alam yang memesona, seperti Teluk Triton yang terkenal dengan kejernihan air dan keanekaragaman biota lautnya. Selain itu, kekayaan budaya lokal juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Kehadiran Garuda Indonesia di Kaimana diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam mempromosikan Papua Barat sebagai destinasi wisata unggulan di tingkat nasional maupun internasional.

Meskipun rencana ini membawa angin segar bagi Kaimana, beberapa tantangan seperti kesiapan infrastruktur bandara dan koordinasi antar-pemangku kepentingan tetap perlu diperhatikan.

Namun, dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, maskapai, dan masyarakat, optimisme untuk mewujudkan Kaimana sebagai gateway pariwisata Papua Barat semakin nyata.

Dengan demikian, kembalinya Garuda Indonesia ke Kaimana bukan hanya sekadar peningkatan akses transportasi, melainkan juga langkah strategis dalam membuka pintu kemajuan ekonomi dan pariwisata di wilayah timur Indonesia.  (tm/pr)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: